Pages

Subscribe:

Kamis, 25 Agustus 2016

SISTEM PERTANDINGAN

SISTEM PERTANDINGAN


1. Sistem Gugur
a. Pengertian Sistem Gugur
Sistem gugur ialah tatacara pelaksanaan pertandingan yang menetapkan bahwa pesertayang telah kalah pada babak pendahuluan atau babak sebelumnya tidak berhak mengikuti pertandingan
mengikuti pertandinga
 tahap selanjutnya. Sebagai contoh, sebuah regu atau Seorang pemain yang telah kalah dalam babak penyisihan tidak bisa bertanding pada babak selanjutnya. Hasil akhir yang diperoleh ialah peraih gelarjuara, pertama dan, kedua ditentukan dalambabak akhir. Bahkan juga ditetapkan juara ketiga dan keempat sesuai dengan kebutuhan.
Beberapa ciri sistem gugur ialah sebagai berikut.
1)       Yang kalah tidak berhak mengikuti pertandingan babak berikutnya.
2)         Pemenang lawan pemenang.
3)       Peserta yang tak terkalahkan sebagai juara pertama.
4)         Peserta yang kalah satu kali sebagai juara kedua.
Keuntungan memakai sistem gugur ialah:
1)       Peserta pertandingan banyak.
2)       Menghemat waktu dan biaya.
Kelemahan sistem gugur ialah:
1)         Peserta yang sama kuat bisa bertemu pada babak pendahuluan.
2)         Peserta yang sangat kuat berhadapandengan yang sangat lemah.
3)         Peserta yang maju ke babak berikutnya belum tentu tergolong peserta yang berprestasi.
b. Bagan Pertandingan
Untuk menentukan siapa saja yang berhadapan dalam satu kesempatan, maka perlu disusun bagan pertandingan. Yang perlu diperhatikan ialah tatacara membuat bagan. Seperti contoh tersebut, terdapat delapanpeserta. Karena jumlahnya delapan, makamudah bagi kits menyusun bagan yangdimaksud.
Cara menyusunnya sebagai berikut.
1)         Tulislah nomor urut 1-8 atau tulislah dalam huruf besar, umpamanya - H.
2)         Hubungkan kedua nomor atau huruf yang berdekatan dengan membuat garis sejajar dan garis tegak penghubung kedua garis sejajar itu.
3)      Nomor urut atau huruf pada sebelah kiribagan digunakan sebagai nomor undian untuk menentukan siapa yang Baling berhadapan.
Tahap penting dalam penyusunan bagan ialah penentuan peserta. Tatacara yang biasa dilakukan yaitu dengan pengacakan, untuk itu digunakan undian. Proses pelaksanaannya sebagai berikut.
1)         Buat kertas kecil (misalnya: berukuran 3 x 4 cm).
2)         Tulis nomor undian pada kertas itu. Selanjutnya, gulung kertas itu agar nomor undiannya tidak nampak.
3)         Masukkan gulungan kertas ke dalam suatu wadah.
4)         Kocok gulungan kertas.
5)         Satu persatu peserta mengambil gulungan kertas.
6)         Nomor yang terpilih oleh peserta menunjukkan kedudukannya dalam bagan. sebagai contoh, jika tim SMA 1jatuh pada undian nomor 1 dan SMA 8 jatuh pada nomor 2, maka keduakesebelasan ini akan berhadapan pada babak pendahuluan.
Setelah diketahui siapa berhadapan dengan siapa, maka nama peserta ditulis pada bagan itu. Selanjutnya agar bagan itu memberikan informasi yang lengkap, sebaiknya pada bagan dicantumkan waktu dan tempat pertandingan. Setelah usai pertandingan, hasilnya ditulis pada bagan itu.
Jika kita kembali pada contoh tadi, maka mudah bagi kita untuk menulis bagan.peserta nomor I berhadapan dengan nomor dan nomor 3 berhadapan dengan nomor 4, begitulah seterusnya. Pemenangberikutnya sebanyak peserta Baling berhadapan, sampai kemudian yang tampilpada babak akhir yaitu dua peserta untukmemperebutkan gelar juara pertama dan kedua.
Kadangkala orang mengalami kesulitan dalam menulis bagan pertandingan. Untukmengatasi hal itu, perlu memahami prinsip penyusunan bagan sistem gugur. Prinsip itu ialah sebagai berikut:
1)         jumlah pertandingan yaitu n - 1; (n = jumlahpeserta). Oleh karena itu, jika pesertanya 8, makajumlah pertandingan ialah 8 - 1 = 7.
2)         Bagan ditetapkan berdasarkan ketentuan yakni jumlah peserta habis dibagi dua. Seperti contoh tadi, 8 : 4, dan 4 : = 2, begitu seterusnya. Tetapibagaimana jika terdapat tujuh pesertasehingga jumlahnya tidak sama dengan kelipatan dua.
C. sistem Gugur dengan Bye
Untuk mengatasi masalah dalam contoh terdahulu, digunakan sistem gugur denganbye. Prinsip utama sistem ini sama dengansistem gugur murni. Namun pada babak pertama ditetapkan peserta berstatus byeatau semu agar jumlah peserta sama denganjumlah kelipatan dua. Seperti contoh,karena pesertanya tujuh, maka ditetapkansatu bye. siapa peserta yang memperolehlawan semu dalam bagan ditentukan dengan undian. penentuan kedudukan setiap pesertasemuanya berdasarkan hasil undian.
Keuntungan sistem gugur dengan bye sama dengan keuntungan sistem gugur murni. Kelemahan­nya, terutama dalam hal kesempatan bagi regu atau peserta yang lemah untuk maju ke babak berikutnya, karena secara kebetulan dia terkena bye berdasarkan hasil undian. penyusunan bagan sama dengan sistem gugur murni.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun bagan sebagai berikut.
1)         Buatlah bagan dengan penempatan nomor (1-8 seperti dalam contoh).
2)         Tempatkan bye pada kedudukan ke-2.
3)         Kedudukan peserta dalam bagan ditentukan berdasarkan undian. Hasil undian Selanjutnya ditulis dalam bagan.
 
 Jika terdapat 16 peserta dan 4 bye, penempatannya sebagai berikut.
1)          Bye pertama diletakkan pada kedudukan ke-2.
2)          Bye kedua pada kedudukan ke-7.
3)          Bye ketiga pada urutan ke-10.
4)          Bye keempat jatuh pada urutan ke-15.
Jika hanya terdapat satu bye, biasanya ditempatkan pada kedudukan ke-2. Contoh penempatan bye lebih dari satu seperti dalam gambar berikut 
d. Sistem Gugur dengan Seeded
Apa yang dimaksud dengan seeded'Seperti halnya dalam kejuaraan Piala Dunia 1998, beberapa tim diperlakukan sebagaiseeded, umpamanya juara bertahan Brasil dan tuan rumah Perancis. Kedua tim ditempatkan dalam kelompok terpisah. Siapa tim, yang menyertainya dalam kelompok masing­masing ditentukan dengan undian.
Berdasarkan contoh itu kiranya jelas,seeded dimaksudkan untuk mencegah agar jangan sampai beberapa peserra yang dinilai kuat berjumpa pada babak pendahUluan. Tatacara ini juga dimaksudkan untuk menjamin agar yang muncul pada babak berikutnya benar-benar peserta berprestasi, bukan karena keberuntungannya.
Untuk itu dibutuhkan kriteria dalam menetapkan peserta seeded. Yang digunakan biasanya reputasi atau prestasi (misalnya juara nasional, juara bertahan) atau acuan lainnya seperti status sebagai tuan rumah. Tidak seperti pemakaian sistem gugur murni, peserta yang tergolong seededditetapkan sebelum began lengkap tersusun. Bahkan sejak jauh hari atau sebelum undian, sudah dikomunikasikan siapa peserta seeded itu.
Keuntungan menggunakan sistem seededsebagai berikut.
1)         Pertandingan tidak memakan waktu lama.
2)         Hemet biaya, tenaga dan peralatan.
3)         Peserta te.balk berpeluang banyak untuk keluar sebagai juara.
Kelernahan sistem seeded sebagai berikut.
1)         Peserta yang lemah hampir dapat dipastikan akan kalah dari peserraseeded, meskipun bisa terjadi kejutan.
2)         Tak ada kemungkinan bagi setiap peserra untuk berhadapan, karena sebelumnya telah ditentukan pesertaseeded.
Beberapa hat yang perlu diperhatikan dalam penerapan sistem seeded sebagai berikut.
1)         Bila hanya satu seeded, tempatkan pada urutan terbawah.
2)         Bila ada dua peserta seeded, masing-masing ditempatkan pada kedudukan teratas dan terbawah.
3)         Bila jumlah seeded lebih dari dua, tempatkan peserta itu dengan jarak tiga angka dari seeded pertama dan tiga angka dari seeded terakhir.
e. Sistem Gugur dengan Ronde pendahuluan
Sistem gugur dengan ronde pendahuluan ialah penyelenggaraan pertandingan antara. - peserta sebelum babak pertama bagi semua peserta. Pemenang pertandingan babak pendahL: selanjutnya berhak mengikuti babak berikutnya. Tatacara ini merupakan proses saringan bagi peserta tertentu.
Tujuan utama penyelenggaraan ronde pendahuluan ialah mengurangi jumlahpeserta babak pertama. jika misalnya jumlah peserta. sebanyak 10 orang sedangkan angka patokan lebih kecil dari jumlah peserta ialah delapan, maka harus menggugurkan dua. peserta. sepertidisinggung pada awal bab ini, angka patokan berupa kelipatan angka dua ialah 2, 4, 8, 16, 32 dan seterusnya.
Dalam gambar berikut nampak bahwa, dua. peserta harus digugurkan. Pemenang pertandinga-. babak pendahuluan itu berhak maju ke babak pertama, hingga seterusnya diperoleh juara pertama dan kedua. Keuntungan terutama dalam hal penciutan jumlah peserta yang bertandingdalam babak pertama. seperti halnya sistem gugur lainnya, sistem gugur ronde pendahuluan menekankan penghematan waktu, biaya, clan fasilitas pertandingan.
Tentu saja ada. kelemaha.inya. Beberapa peserta memperoleh keuntungan jika kebetulan tidak terpilih sebagai peserta yang harus mengikuti ronde pendahuluan. Penentuannya berdasarkan undian.Kesulitan lain yang dihadapi jika jumlah peserta melebihi angka patokan clan tergolong besar. Misalnya saja, jika peserta. sebanyak 25 dan angka patokan di bawah jumlah itu 16 maka yang harus digugurkan sebanyak 9 peserta. Tentu saja dalam penyelenggaraannya memerlukan waktu,biaya clan tenaga.

  
2. Sistem Kompetisi
Berbecla dengan sistem gugur, sistem kompetisi memberikan kesempatan bagi setiap peserta untuk Baling berhadapan. Dua jenis kompetisi yang lazim dipakai ialah, kompetisi penuh dan setengah kompetisi. Dalam kompetisi penuh setiap peserta berhadapan dua kali sedangkan dalam
setengah kompetisi setiap peserta hanya berhadapan satu kali.
Sebagai contoh, jika peserta pertandingan sebanyak 10 tim, maka setiap tim akan bertanding sebanyak Sembilan kali dalam sistem setengah kompetisi. Jika dipakai sistem kompetisi penuh, setiap tim bertanding atau berhadapan dua kali sehingga pertandingan yang diikuti oleh satu tim sebanyak 18 kali.

Keuntungan sistem kompetisi sebagai berikut.
1) Peserta dapat saling berhadapan dengan lainnya.
2) Hasil pertandingan akan mencerminkan prestasi yang sesungguhnya.
3) Kegiatan pertandingan dapat dipakai sebagai kesempatan menilai kekuatan atau kelemahan peserta karena kesempatan tampil dalam jumlah yang cukup banyak.
Kelemahan sistem kompetisi sebagai berikut.
1) Dibutuhkan waktu, biaya, peralatan, dan tenaga yang relatif banyak.
2) Peserta yang lemah dapat diramalkan tidak akan mampu bersaing sehingga menjadi beban bagi penyelenggara.
Oleh karena itu, sistem kompetisi dapat dipakai jika.
1) Peserta relatif sedikit.
2) Kualitas peserta relatif seimbang.
3) Biaya, peralatan, dan petugas relatif inencukupl.
4) Pemenang atau juara yang muncul diharapkan dapat menggambarkan prestasi yang sebenarnya.
Perencanaan pertandingan dengan sistem kompetisi berawal dari berapa jumlah peserta dan seluruh pertandingan. Untuk memenuhi kebutuhan itu, maka dapat memakai rumus sederhana, yaitu:
1) Bila digunakan setengah kompetisi, rumusnya:
n(n – 1)
2
2) Bila digunakan sistem kompetisi penuh, rumusnya:
j = n(n + 1)
j=jumlah pertandingan dan n = jumlah peserta pertandingan
a. Ronde Pertandingan
Dalam sistem kompetisi dikenal ronde pertandingan. Dalam sistem setengah kompetisi setiap peserta hanya sekali berhadapan dengan peserta lainnya dalam setiap ronde. Dalam sistem kompetisi penuh setiap peserta saling berhadapan sebanyak dua kali.
Sebagai contoh terdapat empat regu yang akan bertanding. Pengaturan peserta yang akan saling berhadapan dapat ditetapkan dengan teknik dua peserta 11 mengyembara" dalam pola menyilang. Perhatikan pembagian ronde berikut ini.
Ronde I Ronde II Rode III
1-2 1 –4 2-4
3 4 2 – 3 1 – 3
Contoh tersebut menunjukkan setiap peserta hanya sekah bertanding melawan peserta lainnya pada ronde ke-1, ke-2, clan kc-3. Berdasarkan jumlah pertandingan pada setiap ronde bagi setiap peserta, maka dapat diketahui:
1) jumlah pertandingan yang harus dilakukan setiap peserta.
2) jumlah ronde yang diperlUkan.
3) Kekeliruan dalam pengaturan pertandingan, seperti apakah ada peserta yang bertanding lebih dari sate kah pada setiap ronde.
b. Penentuan Lawan. Bertanding
Penentuan lawan bertanding merupakan bagian penting dari pemakaian sistem kompetisi. Untuk itu digunakan tcknik dua mengembara atau perpindahan angka dua secara menyilang dari sudut kanan atas ke sudut kiri bawah. Perhatikan Contoh berikut im, peserta pertandingan sebanyak 8 regu

c. Penentuan Lawan pada Setiap Ronde
Contoh di atas dengan jelas menunjukkan Cara mengatur pasangan peserta yang akan saling berhadapan. Pada ronde ke-1 nampak peserta nomor I berhadapan dengan nomor 2. Selanjurnya pada ronde ke-2, peserta nomor I berhadapan dengan nomor 4, nomor 3 lawan nomor 6, nomor
5 lawan nomor 8, dan nomor 2 lawan nomor 7.
d. Penentuan Pemenang
Untuk memudahkan panitia dalam menentukan pemenang, terlebih dahulu dibuat bagan hasil pertandingan yang berisi data lengkap tentang peserta, jumlah kali bertanding, jumlah menang, jumlah kalah, jumlah serf, jumlah nilai. Setiap data ditulis dalam kolom masing-masing. Perlu diperhatikan tatacara penentuan nilai yang diperoleh peserta tergantung pada peraturan cabang olahraga masing-masing.
Dalam pertandingan sepak bola misalnya, penentuan nilai sebagai berikut.
1) Menang = 3
2) Seri = 1
3) Kalah = 0
Berpedoman pada cara menetapkan nilai seperti di atas, maka memudahkan panitia dalam menghitung berapa nilai setiap peserta. Jika nilai menang 4 kali misalnya, nilainya sebesar 12, kalau peserta yang bersangkutan selalu kalah, nilainya adalah nol.
Berdasarkan jumlah nilai ditetapkan juaranya. Peserta yang memperoleh nilai terbanyak keluar sebagai juara I. Peserta yang meraih nilai lebih kecil dari nilai juara I, keluar sebagai juara 11. Begitu seterusnya, hingga diperoleh juara III dan IV, atau urutan kedudukan para peserta.
Kembali ke contoh dalam sepak bola, bagaimana cara menentukan pemenang jika beberapa peserta mempunyai nilai yang sama? Sesuai dengan peraituran pertandingan yang lazim berlaku dalam sepak bola, penentuan pemenang yang memiliki nilai yang sama berdasarkan perhitungan selisih memasukkan dan kemasukan. Karena itu dalam kolom akhir dicantumkan hasil perhitungan selisih gol. Peserta yang memiliki selisih terbesar antara gol memasukkan dan gol kemasukkan akan keluar sebagai pemenang.
Contoh dalam gambar berikut menunjukkart, juara I ialah Tim C karena memperoleh nilai 5. Tim D sebagai juru kunci karena mengumpulkan nilai terkecil. Yang keluar sebagai juara II ialah Tim B meskipun nilainya sama dengan Tim A. Apa sebabnya? Tim B memiliki selisih gol + 1, sedangkan Tim A memiliki selisih gol nol. Dengan demikian Tim A sebagai juara III dan Tim E juara IV.
Semua data yang berkenaan dengan hasil pertandingan dan lain-lain dimasukkan ke dalam kolomnya masing-masing. Karena itu, memudahkan peserta untuk membaca hasil dan kedudukan mereka dalam kompetisi itu.
Agar makin jelas penentuan pemenang, coba kits perhatikan contoh dalam kompetisi bola basket. Tata cara penentuan pemenang sebagai berikut.
1) Penilaian ditetapkan berdasarkan ketentuan, yaitu menang = 2, dan kalah = 1. Peserta yang memiliki nilai terbesar, itulah yang keluar sebagai pemenang.
2) Jika nilai kedua regu sama, maka penentuan pemenang berdasarkan hasil pertandingan kedua tim tersebut. Yang menang ditetapkan sebagai juara.
3) Bila dua tim atau lebih mempunyai nilai yang sama, maka kedudukannya ditenrukan berdasarkan go] rata-rata.
4) Bila gol rata-rata masih sama hasilnya, penentuan pemenang berdasarkan gol rata-rata dari keseluruhan pertandingan setengah kompetisi.
Rumusnya: Got rata - rata = memasukkan / kemasukkan
5) Bila masih sama hasilnya, pemenang ditentukan dengan undian.
Akan lebih jelas uraian di atas jika diperhatikan contoh berikut ini yang lengkap dengan data hasil pertandingan dalam bola basket. Peserta pertandingan 7 tim.
5) Bila masih sama hasilnya, pemenang ditentukan dengan undian.
Akan lebih jelas uraian di atas jika diperhatikan contoh berikut ini yang lengkap dengan data hasil pertandingan dalam bola basket. Peserta pertandingan 7 tim.
Berdasarkan hasil itu, diperoleh data sebagai berikut.
A menang 3 kali,kalah 3 kali
B menang 6 kah,kalah 0,
C menang 3 kali,kalah 3 kali
D menang 2 kali,kalah 4 kali
E menang 4 kali,kalah 2 kali
F menang 1 kali,kalah 5 kali
G menang 2 kali,kalah 4 kali
juara I ialah Tim B, dan juara 11 Tim E.
Karena Tim A dan C memiliki nilai sama (yakni 9), maka harus dilihat hasil pertandingan antara A dan C. Ternyata hasil pertandingan menunjukkan C menang atas A dengan skor 52 - 48. Karena itu, Tim C keluar sebagai juara III clan Tim A sebagai juara IV. 

Selasa, 23 Agustus 2016

PERATURAN PERMAINAN BOLA VOLLY

BOLA VOLI
1.Variasi Permainan
                Variasi latihan dilakukan untuk mempelajari teknik permainan bola voli, agar siswa menguasai unsure-unsur dasar permainan. Perhatian siswa diarahkan pada perincian teknik permainan bola voli dengan lebih intensif. Keterampilan mengendalikan bola sangat ditonjolkan, walaupun mungkin itu dirasakan sebagai penghambat kelancaran permainan.
                Variasi rangkaian latihan mengandung lima unsure dasar antara lain: passing bawah, passing atas, servis, smash, dan blocking. Latihan dimulai dengan gerakan-gerakan yang sederhana. Kemudian dilanjutkan dengan bentuk-bentuk yang lebih rumit dan berahir pada penerapan teknik-teknik yang dipelajari dalam jenis permainan dari rangkaian permainan yang sesuai.

b.     Permainan bola voli pada lapangan sebenarnya
        Kini semua peraturan resmi internsional yang penting bagi pelaksanaan permainan dan menentukan bagi sikap teknik dan taktik pemain mulai digunakan secara bertahap. Aturan-aturan yang sudah dikenal perlu disempurnakan, sedangkan aturan-aturan khusus dihapus.
        Banyak di antara ketentuan peraturan bola voli internasional yang hanya penting bagi pertandingan besar saja, misalnya ketentuan mengenai regu, pelatih dan wasit pertandingan. Adapun peraturan-peraturan lain, seperti hak dan kewajiba pemai, harus dikenal siswa, juga apabila dalam pengajaran berlaku aturan-aturan lain yang lebih keras ataupun lunak.

3.     Peraturan Permainan Bola Voli
a.     Posisi/keadaan bola dalam permainan
1)     Bola di dalam permainan
Suatu reli dimulai dengan bunyi peluit dari wasit. Namun demikian, bola ada dalam permainan sejak pukulan servis.
2)     Bola di luar permainan
Suatu reli diakhiri dengan bunyi peluit dari wasit. Oleh karena itu, jika peluit dibunyikan untuk suatu kesalahan yang terjadi dalam permainan, maka bla berada di luar permainan saat kesalahan itu terjadi.
3)     Bola masuk
         Bola dinyatakan masuk apabila bola itu menyentuh lantai lapangan permainan termasuk garis-garis batasnya.
4)     Bola ke luar
         Bola dinyatakan ke luar bila bola itu:
a)      Jatuh seluruhnya di sisi luar garis-garis batas.
b)      Menyentuh suatu benda di luar lapangan, langit-langit atau seseorang di luar permainan.
c)       Menyentuh antenna, tali, tiang atau net di luar batas antenna/pita samping.
d)      Seluruhnya melewati latar vertical dari net, atau sebagian bola melewati batas permainan.
b.        Kesalahan dalam bermain
1)        Definisi
Setiap kegiatan yang berlawanan dengan peraturan permainan merupakan suatu kesalahan bermain. Wasit meniup peluit atas hukuman sesuai kesalahan dan menentukan dengan peraturan.
2)        Konsekuensi dari kesalahan
a)      Akibat dari suatu kesalahan adalah kehilangan reli, regu yang memenangkan reli memperoleh satu angka.
b)      Apabila regu lawan mendapat giliran untuk melaksanakan servis, mendapat angka dan berhak untuk melakukan servis.
c)       Jika dua atau lebih kesalahan terjadi secara berturut-turut, maka hanya satu kesalahan yang kali pertama terjadi yang dihukum.
d)      Jika dua atau lebih kesalahan terjadi oleh dua regu berlawanan secara bersamaan, kesalahan semacam ini dihitung sebagai kesalahan berganda (double fault) dan permainan harus diulangi.
c.         Memainkan bola
1)        Pukulan Regu
a)      Suatu regu berhak memukul bola maksimal tiga kali (di samping bendungan) untuk mengembalikan bola itu ke lapangan lawan.
b)      Pukulan bola dari regu tidak hanya pukulan yang disengaja oleh pemain, tetapi termasuk pula sentuhan pada bola yang tidak sengaja.
c)       Seorang pemain tidak boleh memukul bola dua kali secara berturut-turut.
2)     Sentuhan yang serentak
         a)    Dua atau tiga pemain boleh menyentuh bola pada saat yang sama.
                   b)    Jika dua atau tiga pemain seregu menyentuh bola, secara serempak, maka hal itu dihitung sebagai dua atau tiga pukulan (kecuali pada bendugan).
                   c)   Jika dua atau tiga pemain seregu menjangkau bola tetapi hanya seorang pemain menyentuhnya, dihitung satu pantulan. Jika para pemain bertabrakan, hal itu bukan suatu kesalahan.
   d)  Jika terjadi sentuhan yang serempak dengan lawan di atas net dan bola tetap dalam permainan, regu penerima boleh memainkannya lagi sebanyak tiga kali pukulan. Jika bola tersebut “ke luar”, hal itu merupakan kesalahan dari regu pada petak lapangan di seberang jatuhnya bola.
         Jika sentuhan serempak dengan pihak lawan mengarah terjadinya “bola tertahan” (held ball), hal itu merupakan suatu kesalahan ganda dan reli diulang kembali.
3)     Kesalahan dalam memainkan bola
         a)   Empat kali pukulan: satu regu memukul bola empat kali ketika mengembalikannya.
         b)  Pukulan yang dibantu: seorang pemain mendapat bantuan dari teman seregunya atau struktur/objek lain dalam usaha meraih bola.
         c)   Bola tertahan: seorang pemain tidak memukul bola secara baik.
         d)  Sentuhan ganda: seorang pemain memukul bola dua kali secara berturut-turut atau bola menyentuh beberapa bagian tubuhnya secara berturut-turut.
3.     Peraturan Permainan Bola Voli
1. Lapangan
Lapangan berbentuk empat persegi panjang, dengan ukuran : Panjang lapangan : 18 m, Lebar lapangan  :   9 m, Garis serang :   3 m dari net, Tebal garis :   5 cm
2. Net
Net dibentangkan melintang membagi lapangan menjadi 2 sama luas. Panjang net : 9,5 Lebar net : 1 m Tinggi net putra : 2,43 m Tinggi net puti : 2,24 m Kotak kotak net : 10 cm
3. Rod / Antena
Rod / antena terbuat dari bahan fiberglass. Ukuran panjang : 180 cm Diameter :     1 cm Warna : selang –seling (merah –putih atau hitam –putih) setiap 10 cm Antena dipasang tepat pada pita batas samping kanan dan samping kiri lapangan, 100 cm menempel pada net dan yang menonjol di atas net sepanjang 80 cm.
4. Bola
Bola pada permainan bola voli berbentuk bulat.  Lapisan luar : kulit yang lentur Lapisan dalam : karet / sejenisnya Jumlah lajur : 12 –18 lajur Ukuran berat : 250 –280 gram Keliling : 65 –67 cm Tekanan udara : 0,40 –0,45 kg / cm2
1.    Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4 (empat) tim, jika waktu tidak memungkinan, akan diadakan sistem gugur.
2.    Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4 pemain cadangan.
3.    Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
4.    Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
5.    Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
6.    Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
7.    Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2 babak sudah di pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
8.    Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih 2 poin akan memenangi pertandingan.
9.    Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari kualitas head-to-head kedua tim yang bersangkutan.
Kesalahan meliputi:
    Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan§ lawan.
    Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola volley harus di§ pantulkan tanpa mengenai dasar lapangan.
    Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai§ out sebelum menyentuh permukaan lapangan.
    Pada sat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin§ bagi lawan, begitu juga sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar dihitung sebagai poin bagi lawan.
    Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve§dilakukan.
    Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan.§
    Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola§
    Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola§ dihitung sebagai double faults.
10.    Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakir. Dan apabila dilakukan babak penentuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai terendah boleh meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka 13.
11.    Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
12.    Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan international.
13.    Daerah servis selebar 9 m di belakang garis akhir dengan panjang tak terbatas.
14.    Jika terjadi skor 2 –2, set penentuan (set kelima) game sampai nilai 15.
15.     Bola servis menyentuh net tetapi masuk ke daerah lawan dianggap sah.
16.    Selama set 1 –4 terdapat 2 kali technical time out(time out yang diberikan wasit pada kedudukan 8 dan 16) setiap set, sedangkan time out yang diminta oleh regu hanya sekali dalam tiap set lamanya 30 detik.
17.    Pada set penentuan (set kelima) tidak ada technical time out, tetapi ada time out yang dapat diminta regu sebanyak 2 kali, lamanya 30 detik.
E. Sikap Sportif dan Jujur
Sikap sportif dan jujur dalam permainan bola voli adalah :
a.    Setiap pemain harus mengetahui peraturan bola voli resmi dan bersedia menaatinya.
b.    Pemain harus dapat menerima setiap keputusan wasit dengan sportif tanpa perdebatan.
c.    Para pemain harus bisa menahan diri untuk tidak mempengaruhi keputusan wasit.
d.    Pemain harus dapat menunjukkan rasa hormat, ramah, semangat, dan jujur, baik kepada wasit, pemain kawan maupun lawan, serta kepada penonton.
F. Kesalahan dan Sanksinya
Dalam permainan bola voli juga terdapat kesalahan yang akan dikenakan sanksi. Tingkat sanksi yang diberikan sesuai dengan kesalahan yang dibuat.
1. Salah  Sikap
Sikap tidak sopan seorang pemain terhadap lawan, petugas, regunya sendiri, ataupun penonton dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu :
a. Sikap kasar
Perbuatan melawn atau tidak sopan, mengucapkan kata –kata kotor.
b. Sikap menyerang
Memfitnah, menghina, atau memukul
c. Menyerang
Serangan fisik atau tindakan untuk menyerang.
2.    Tingkat Sanksi
Berdasarkan tingkat kesalahannya, sanksi dibedakan menjadi :
a. Peringatan Untuk kesalahan sikap kasar yang pertama, diberi peringatan kepada yang bersangkutan secara lisan atau dengan isyarat tangan.
b. Hukuman (penalti) Salah sikap yang kedua dalam pertandingan yang sama oleh pemain yang sama atau pemain yang lain dihukum dengan kehilangan satu rally. Regu lawan mendapat angka dan berhak melakukan servis.
c. Dikeluarkan Terhadap kesalahan sikap kasar yang ketiga, dalam pertandingan yang sama oleh pemain yang sama dikenakan sanksi dikeluarkan.
d. Diskualifikasi Terhadap kesalahan penyerangan fisik yang pertama dikenakan sanksi diskualifikasi.

Peraturan permainan bola volly
  1. sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan akan
  2. disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4 (empat) tim.
  3. Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4 pemain cadangan.
  4. Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
  5. Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
  6. Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
  7. Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
  8. Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2 babak sudah di pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
  9. Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih 2 poin akan memenangi pertandingan.
  10. Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari kualitas angka pada tiap-tiap set yang dimainkan.

A. Formasi Permainan Bola voli


Pemain nomor satu dinamakan server, pemain kedua dinamakan spiker, pemain ketiga dinamakan set upper atau tosser,pemain nomor empat dinamakan blocker, pemain nomor lima dan enam dinamakan libero. Berikut adalah pengertiannya:
peraturan permainan bola voli terbaru
  • Tosser atau pengumpan orang yang bertugas untuk mengumpankan bola kepada rekan-rekannya dan mengatur jalannya permainan. Permainan voli menuntut kemampuan otak yang prima, terutama tosser. Tosser harus dapat mengatur jalannya permainan.Tosser harus memutuskan apa yang harus dia perbuat dengan bola yang dia dapat, dan semuanya itu dilakukan dalam sepersekian detik sebelum bola jatuh ke lapangan sepanjang permainan.

  • Spiker bertugas untuk memukul bola agar jatuh di daerah pertahanan lawan.
  • Libero adalah pemain bertahan yang bisa bebas keluar dan masuk tetapi tidak boleh men-wreck bola ke seberang net.
  • Defender adalah pemain yang bertahan untuk menerima serangan dari lawan.

B. Lamanya Permainan bola voli


Setiap regu harus mengumpulkan angka sampai 25 dalam satu set. Untui regu pemenang dapat digunakan 2 sistem;
  1. Two winning set, yaitu pertandingan berakhir dengan salah satu regu memperoleh dua set kemenangan langsung.
  2. Three winning set, yaitu pertandingan berakhir jika salah satu regu memperoleh tiga set kemenangan langsung.

C. Jenis Pelanggaran Permainan bola voli


Jenis pelanggaran dalam permainan voli adalah seperti berikut:
  1. Mempengaruhi wasit
  2. Berbicara tidak sopan terhadap lawan atau wasit
  3. Sering menegur wasit
  4. Menerima petunjuk dari luar lapangan pada saat pertandingan berlangsung
  5. Meninggalkan lapangan tanpa seizin wasit

D. Penghitungan angka Permainan bola voli


Aturan permainan dari bola voli adalah:

  1. Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan bola dan musuh mendapatkan nilai.
  2. Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika tidak, maka musuh akan mendapat nilai.

E. Sistem Pertandingan Bola voli

  1. Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4 (empat) tim.
  2. Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4 pemain cadangan.
  3. Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
  4. Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
  5. Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
  6. Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
  7. Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2 babak sudah di pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih 2 poin akan memenangi pertandingan.
Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari kualitas angka pada tiap-tiap set yang dimainkan.

F. Kesalahan dalam permainan bola voli 

  1. Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan.
  2. Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola voli harus di pantulkan tanpa mengenai dasar lapangan.
  3. Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum menyentuh permukaan lapangan.
  4. Pada saat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan, begitu juga sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar dihitung sebagai poin bagi lawan.
  5. Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve dilakukan.
  6. Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan.
  7. Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola kecuali dengan cara menendang.
  8. Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung sebagai double faults.
  9. Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakhir. Dan apabila dilakukan babak penetuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai terendah boleh meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka 13.
  10. Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
  11. Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan internasional.