Pages

Subscribe:

Sabtu, 26 November 2016

HIV AIDS

KESEHATAN

HIV AIDS

  1. Sejarah Singkat AIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodecfiency Virus).
Penyakit ini bukan penyakit keturunan atau diwarisi. Ia menyerang kekebalan
tubuh (immune system), yaitu system pertahanan alami tubuh tehadap serangan
organisme yang merupakan musuh. Penyakit ini mengakibatkan ketidak mampuan tubuh dalam memerangi infeksi atau penyakit. Penyakit AIDS sampai saat ini masih menjadi ancaman terbesar bagi kesehatan penduduk dunia. Proses
penularan yang begitu cepat dan belum ada bias menahan laju perkembangan
AIDS dalam tubuh.
  1. Keadaan AIDS di Indonesia
Kasus AIDS pertama di Indonesia ditemukan pada tanggal 5 April 1987 di Bali pada seorang wisatawan Belanda. Hingga bulan November 1991 telah
tercatat oleh departemen Kesehatan sejumlah 16 kasus AIDS yaitu 12 di Jakarta,
2 dari Bali dan 2 dari Surabaya. Di Indonesia dari tahun ke tahun selalu
meningkat penderta AIDS, factor yang sangat berpengaruh adalah pada penularan
yaitu perilaku seks berisiko tinggi, makin marak industri seks, kian banyak
pengguna narkotika, psikotropika dan zat adiktif (NAPZA) suntik serta factor
kemiskinan.Arti HIV / AIDS

HIV : Human Immuno Deficiency Virus
AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome.
Acquired artinya di dapat
Immune artinya kekebalan tubuh
Syndrome artinya kumpulan gejala penyakit
AIDS adalah kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh. Menurunnya kekebalan tubuh disebabkan oleh virus HIV / Human immunodeficiency Virus, yang mengurangi kekebalan tubuh manusia

HIV yaitu virus atau jasad renik yang sangat kecil yang menyerang system kekebalan tubuh manusia. Sedangkan AIDS merupakan kumpulan gejala dan tanda penyakit. Seorang pengidap HIV karena daya tahan tubuhnya terganggu, maka ia mudah terserang penyakit, bahkan serangan sesuatu penyakit yang untuk oranglain dapat digolongkan sebagai penyakit ringan, bagi seorang pengidap HIV atau penderita AIDS penyakit tersebut dapat menjadi berat, bahkan dapat menimbulkan kematian.
1.      Bahaya AIDS / HIV
Penyebab penyakit AIDS adalah virus HIV yang ditularkan melalui airan tubuh manusia, misalnya darah, air mani, dan cairan vagina. Virus HIV akan menyerang sel –sel darah putih sehingga system kekebalan tubuh akan menurun. Hal – hal yang menyebabkan penularan HIV sangat cepat, anatara lain sebagai berikut :
a)      Bandara Internasional, elabuhan laut, jaringan jalan raya sebagai pintu masuk penyebaran penularan HIV
b)      Mudahnya melintas batas ke Negara – Negara tetangga yang tingkat penyakit AIDS/HIVnya tinggi
c)      Banyaknya kelomok berisiko tinggi menularkan penyakit AIDS/HIV
d)     Kecenderungan melakukan perilaku seks bebas
Gejala – gejala yang perlu diwaspadai terkena HIV antara lain :
a)      Hilangnya berat badan tanpa alasan melebihi 5 kg
b)      Demam yang selalu timbul serta keringat dimalam hari
c)      Rasa capek yang bertahan tanpa sebab yang jelas
d)     Diare yang kronis
e)      Membengkaknya kelenjar limfa
f)       Batuk kering yang bertahan lama
g)      Bintik – bintik putih atau nyeri yang tidak biasa pada lidah atau mulut

HIV Menjadi AIDS


Satu – satunya cara yang paling meyakinkan adalah dengan tes HIV.
Tahapan – tahapan HIV menjadi AIDS adalah sebagai berikut:
a)      Tahap awal infeksi HIV
Gejalanya mirip influenza, tapi haya berlangsung beberapa hari atau minggu kemudian hilang sendiri.
b)      Tahap tanpa gejala
Meskipun tidak menunjukan gejala, tapi pada tes darah ditemukan anti bodi HIV, yang berlangsung 5 – 7 tahun.
c)      Tahap ARC ( AIDS Related Complex)
Muncul dua gejala atau lebih, misalnya demam disertai keringat malam hari selama lebih dari 3 bulan, berat badan turun hingga 10% lebih.
d)     Tahap AIDS
Muncul infeksi oportunistik, kanker kulit, dan getah bening karena kekebalan tubuh telah rusak.
e)      Tahap gangguan otak atau susunan syaraf pusat
Mengakibatkan gangguan mental yang dapat mengakibatkan kematian.
Penularan HIV/ AIDS

Orang yang beresiko tinggi terinfeksi HIV adalah sebagai berikut :
  1. Hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi HIV
  2. Penggunaan jarum suntik, tindik, dan tato yang tidak steril
  3. Tranfusi darah yang tercemar HIV
  4. Bayi yang selama kehamilan, persalinan atau menyusui dari ibu yang terkena infeksi HIV
Cara penularan HIv ada tiga macam, yaitu :
  1. Hubungan seksual baik secara vaginal, oral, maupun anal dengan pengidap HIV. Ini yang paling umum meliputi 80 – 90% total kasus sedunia.
  2. Kontak langsung dengan darah, produk darah atau jarum suntik. Tranfusi darah atau produk darah yang tercemar mempunyai resiko sampai lebih dari 90%, ditemukan 3 – 5 % total kasus sedunia.
  3. Transmisi secara vertical dari ibu hamil pengidap HIV kepada bayinya melalui plasenta. Resiko penularannya 25 – 40% dan terdapat kurang dari 0,1% total kasus sedunia.
Penyakit HIV tidak menular melalui kontak sehari – hari dengan penderita HIV dan tidak menular melalui udara. Jadi tidak menular dan tidak berbahaya jika :
  • Sentuhan, batuk, bersin, ciuman
  • Feses, urin, air liur, keringat, air mata
  • Donor darah
  • Kolam renang
  • Penggunaan toilet umum
  • Gigitan serangga
  • Menggunakan telepon
  1. Cara Penularan HIV/AIDS.
Cara Penularan Virus HIV/AIDS antara lain sbb:
    1. Hubungan Kelamin
Menurut Prof. Luc. Montagnier, hubungan seksual yang berupa  homoseksual, heteroseksual maupun oral seks bias menyebarkan AIDS, Kontaminasi dimulai jika ada luka saat kontak seksual tsb. Yang memungkinkan terjadinya kontak antara virus yang ada pada cairan vagina dengan darah. Jelaslah bahwa hubungan seks yang menimbulkan luka atau peradangan punya kans besar untuk terkontaminasi virus ini.
    1. Transfusi darah.
Ketika darah yang terinjeksi virus HIV masuk kesaluran darah yang sehat, maka telah terjadi penularan virus HIV.
    1. Alat-alat medis
Alat-alat medis juga dapat menjadi perantara penularan HIV, jika tidak dalam keadaan steril. Alat-alat medis seperti jarum suntik, baik untuk pengobatan, immunisasi, menindik tato, akupuntur atau yang digunakan pecandu obat bius sangat rawan sebagai media penularan virus HIV.
    1. Ibu Hamil
Bayi dalam kandungan berpotensi tertular virus HIV/AIDS apabila ibu bayi tsb. Tertular virus, baik melalui tranfusi darah atau melalui hubungan seksual dengan penderita HIV/AIDS. Seorang ibu mengidap HIV/AIDS akan menularkan virus itu kepada bayinya melalui air susu ibu.
    1. Cairan tubuh
Cairan tubuh seperti cairan sperma, cairan vagina, darah dan air susu ibu dapat menjadi media penularan virus HIV/AIDS. Sementara cairan lainnya seperti keringat, air liur, air mata masih terdapat perbedaan pendapat, apakah cairan-cairan tsb. Brpotensi menularkan virus HIV/AIDS atau tidak.
    1. Donor Organ (Transplantsi)
Transplantasi adalah pemindahan jaringan atau organ tubuh, seperti jantung, ginjal, paru-paru, hati dsb. Dari stu individu ke individu lainya.
Transplantasi bertujuan sebagai cara pengobatan atau mengganti organ tubuh yang rusak dengan organ tubuh orang lain. Ketika organ tubuh yang diberikan (donor) mengidap virus HIV/AIDS, maka secara otomatis si penerima donor pun akan tertular virus juga.
  1. Masa Inkubasi
Masa Inkubasi HIV dalam tubuh penderita belum dapat dipastikan secara jelas namun, pada umumnya sekitar 6 bulan hingga 5 tahun. Pada anak masa inkubasinya lebih pendek dari orang dewasa (2 sampai 24 bulan). Dengan demikian orang yang telah tertular virus HIV baru akan kelihatan gejala klinisnya jika sudah 5 tahun kemudian. Berarti sebelum masa inkubasinya habis, penderita masih tetap sehat dan merasa dirinya merupakan penulat bagi lainnya.
  1. Tahapan-tahapan HIV menjadi AIDS
Secara sederhana pengertian penyakit AIDS adalah kumpulan tandan dan g ejala penyakit akibat hilanganya atau menurunnya system kekebalan tubuh manusia, sel-sel darh berfungsi untuk melawan dan membunuh kuman atau bibit penyakit yang mauk ke dalam tubuh.
Tahapan-tahapan HIN menjadi AIDS memiliki gejala-gejala sbb:
a.       Tahap awal infeksi HIV, gejalanya mirip dengan influenza (deman, rasa lemah, lesu, sendi teras nyeri, batuk, nyeri tenggorokan dan pembesaran kelenjar), kira-kira beberapa gejala ini hilang dengan sendirinya.
b.      Tahap tanpa gejala, meskipun ia tidak menunjukan gejala, tetpi pada tes darah ditemukan antibody HIV dan disebut HIV, masa ini berlangsung 5 – 7 tahun.
c.       Tahap ARC (AIDS Related Complex), muncul gejala AIDS, ARC adalah istilah bila didapati dua atau lebih gejala-gejala yang berlangsung  lebih dari 3 bulan yaitu deman disertai dengan keringat malam, penurunan berat badan lebihh dari 10%, kelemahan tubuh yang mengganggu aktivitas sehari-hari, pembesarn kelenjar secara lebih luas, diare, batuk, gatal-gatal bercak merah kebiruan, sakit tnggorokan dan pendaraqhan yang tak jelas sebabnya.
d.      Tahap gangguan otak (susunan syaraf pusat), pada thap ini dapat mengakibatkan kematian sel otak dan gangguan mentl. Gangguan mental yang terjadi demensia (gangguan daya ingat), penurunan kesadaran, gangguan psikotik, depresi dan gangguan syaraf.
Gejala Infeksi HIV/ AIDS

  1. Beberapa hari atau beberapa minggu setelah terjadi infeksi HIV, seseorang mungkin akan menjadi sakit dengan gejala – gejala seperti flu, yaitu :
1.      Demam
2.      Rasa lemah dan lesu
3.      Sendi – sendi terasa nyeri
4.      Batuk
5.      Nyeri tenggorokan
Gejala – gejala ini hanya berlangsung beberapa hari atau beberapa minggu saja, lalu hilang dengan sendirinya.
  1. Selajutnya memasuki tahap dimana sudah ulai timbul gejala – gejala, tetapi gejala – gejala inipun mirip yang terjadi pada penyakit lain, yaitu :
1.      Demam berkepanjangan
2.      Penurunan berat badan (lebih dari 10% dalam waktu 3 hari)
3.      Kelemahan tubuh yang mngganggu/ menurunkan aktifitas fisik sehari – hari
4.      Pembengkakan kelenjar : dileher, lipat paha, da ketiak
5.      Diare atau mencret terus – menerus tanpa sebab yang jelas
6.      Baruk dan sesak nafas lebih dari 1 bulan secara terus-menerus
  1. Kekebalan Tubuh Penderita Sangat Menurun
Pada tahap ini penderita mudah diserang penyakit lain, dan disebut infeksi oportunistik. Maksudnya adalah penyakit yang disebabkan baik oleh virus lain, bakteri, jamur atau parasit, yang bila system kekebalan tubuh baik kuman ini dapat dikendalikan oleh tubuh.
Pada tahap ini pengidap HIV telah berkembang mnjadi penderita AIDS, gejala AIDS yang timbul adalah :
1.      Radang paru
2.      Radang saluran pencernaan
3.      Radang karena jamur dimulut dan kerongkongan
4.      Kanker kulit
5.      TBC
6.      Gangguan susunan saraf

Menghindari Penularan HIV/AIDS


Sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan maupun vaksin untuk mencegah penyakit ini. Upaya – upaya pencegahan harus dikaitkan dengan bagaimana penularan AIDS dapat terjadi, yang telah dibicarakan sebelumnya.
a.       Pencegahan Penularan melalui hubungan Seksual
Telah kita ketahui bahwa infeksi HIV terutama terjadi melalui hubungan seksual. Oleh sebab itu, pencegahan penularan mealalui hubungan seksual memegang peranan paling penting.  Untuk itu setiap orang perlu memiliki perilaku seksual yang aman dan bertanggungjawab, yaitu :
a)      Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah (abstinence). Hubungan seksual hanya dilakukan melalui pernikahan yang sah.
b)      Bila telah menikah, hanya mengadakan hubungan seksual dengan pasangan sendiri, yaitu suami atau isteri sendiri. Tidak melakukan hubungan seksual diluar nikah. (Be Faitful)
c)      Bila salah satu pasangan sudah terinfeksi HIV maka dalam melakukan hubungan seksual harus menggunakan kondom (Condom) secara benar dan konsisten.
Ketiga konsep pencegahan diatas ini dikenal dengan istilah ABC ( Abtinence, Be Faitful, Condom)
d)     Mempertebal iman dan takwa agar tidak terjerumus kedalam hubungan – hubungan seksual diluar nikah.

Penularan Melalui Darah


Penularan HIV melalui darah menuntut kita untuk berhati – hati dalam berbagai tindakan yang berhubungan dengan darah maupun produk darah dan plasma.
Ø   Tranfusi darah
Harus dipastikan bahwa darah yang digunakan untuk tranfusi tidak tercemar HIV. Perlu dianjurkan pada seseorang yang HIV(+) atau mengidap virus HIV dalam darahnya, untuk tidak menjadi donor darah. Begitu pula dengan mereka yang mempunyai perilaku berisiko tinggi, misalnya sering melakukan hubungan seksual dengan ganti – ganti pasangan.
Ø   Penggunaan produk darah dan plasma
Sama halnya dengan darah yang digunakan tranfusi, maka terhadap produk darah dan plasma (cairan darah) harus dipastikan tidak tercemar HIV.
Ø   Penggunaan alat suntik, dan alat lain yang dapat melukai kulit
Penggunaan alat – alat seperti jarum, jarum suntik, alat cukur, alat tusuk untuk tindik, perlu memperhatikan sterilisasinya. Tindakan disinfeksi dengan pemanasan atau larutan desinfektan merupakan tindakan yang sangat penting untuk dilakukan.
a.       Pencegahan Penularan dari Ibu kepada Anak
Seorang ibu yang terinfeksi HV, risiko penularan terhadap janin yang dikandungnya atau bayinya cukup besar, kemungkinan 30 – 40 %. Oleh karena itu, bagi seorang ibu yang sudah terinfeksi HIV dianjurkan untk mempertimbangkan kembali tentang kehamilan.
Mlihat kondisi diatas, yang bias kita lakukan untuk pencegahan penyebaran HIV adalah berperilaku yang bertanggungjawab  baik bagi diri kita sendiri maupun orang lain, dan berperilaku sesuai dengan tuntunan norma agama dan sosial yang berlaku dimasyarakat.
Ada dua diagnose laboratorium yang dapat dilakukan, yaitu :
1)            Cara langsung, yaitu dengan isolasi virus dari sampel, umumnya menggunakan mikroskop electron dan deteksi antigen virus. Salah satu deteksi antigen virus adalah dengan Polymerase Chain Reaction (PCR).
2)            Cara tidak langsung, yaitu denga melihat respon zat anti spesifik tes, misalnya :
a)      ELISA, sensivitasnya tinggi (98,1 – 100%), biasanya memberikan hasil positif 2-3 tahun setelah infeksi.
b)      WESTERN BLOT, spesifitasnya tinggi ( 99-100%), pemeriksaan ini cukup sulit, mahal, dan membutuhkan waktu sekitar 24 jam.
  1. Penyembuhan HIV/AIDS dengan obat
Obat-obat yang dikenal sekarang hanyalah berupa obat-obatan yang dapat menambah daya tahan tubuh penderita atau untuk memperpanjang umur penderita
Berikut ini jenis obat-obatan yang dikenal di dunia kedokteran yang dipergunakan untuk menyembuhkan penderita HIV/AIDS.
a.       AZT (Azidothymidine), obat ini mampu menahan perkembangan virus, namun obat ini mengandung efek penderita yaitu penderita akan mengalami kerusakan tulang sumsum dan menderita anemia beat, akibatnya penderita harus menjalani tranfusi darah.
b.      DDI (Diseoxycitidine), obat ini mampu menahan reproduksi virus AIDS dalam darah. Obat ini tidak menimbulkan efek samping bagi penderita.
c.       DDC (Zalcitabine ), obat ini seperti AZT dan DDI yaitu obat ini dapat menahan perkembangan virus AIDS
Menurut para ahli ketiga obat tersebut mampu memperpanjang umur penderita hingga satu sampai dua tahun.

Sabtu, 19 November 2016

Sabtu, 12 November 2016

aktivitas ritmik

Senam irama atau disebut juga senam ritmik adalah gerakan senam yang dilakukan dengan irama musik, atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama. Senam ritmik dapat dilakukan dengan menggunakan alat ataupun tanpa alat. Alat yang sering digunakan adalah gada, simpai, tongkat, bola, pita dan topi.
Unsur-unsur yang diperlukan dalam senam irama adalah :
bola adalah salah satu contoh alat yang sering digunakan pada Senam Irama
1. Kelentukan
2. Keseimbangan
3. Keluwesan
4. Fleksibilitas
5. Kontinuitas
6. Ketepatan dengan irama

kita perlu menguasai teknik gerakan pada senam irama agar mencapai gerakan yang serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani Hal ini sesuai dengan tujuan senam yaitu membentuk keindahan tubuh, kebugaran dan kekuatan Ada tiga hal yang harus ditekankan pada senam irama, yaitu :
a. Ketepatan musik/irama
b. Kelentukan (fleksibilitas)
c. Kontinuitas gerakan

A. SENAM IRAMA TANPA ALAT.

Senam irama dalah senam yang berjalan harus menyesuaikan dengan suatu irama yang
biasanya irama musik, tetapi dapat juga dengan iramahitungan yang teratur. Irama adalah
iringan baik berupa musik ataupun hitungan yang beraturan.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan senam adalah sebagai berikut:
1. Irama musik yang dipakai menggunakan bicara, misalnya 2/4, 3/4 dan sebagainya
2. Adanya kontinuitas gerakan.
3. Fleksibilitas.
4. Keindahan gerak.

Latihan senam irama tanpa diiringi musik, tatapi dengan menggunakan irama hitungan yang
teratur. Beberapa latihan gerak senam irama adalah sebagai berikut:
1. LATIHAN PERTAMA.
Hitungan 1 : Kaki kanan, jalan ke depan dengan lentur, tangan mengepal, lengan
membentuk siku, lengan kanan ke arah atas, lengan kiri ke arah atas,
siku kanan di atas kepalan tangan kiri.
Hitungan 2 : Kaki kiri terus melangka posisi tangan sama.
Hitungan 3-4 : Terus melangka posisi tangan bergantian.
Hitungan 5 : Kaki kanan langsung dibuka selebar bahu.
Hitungan 6 : Kaki kiri tutup ke arah kanan, posisi tangan tetap.
Hitungan 7 : Seperti hitungan 5 dan 6 tapi gerak kaki ke tengah dan ke arah kiri.
2 LATIHAN KEDUA.
Hitungan 1 : Buka kaki selebar bahu, lutut ditekuk sedikit lengan ke arah depan bersudut 900
jari tangan mengepal menghadap ke bawah.
Hitungan 2 : kaki kiri ditekuk ke arah belakang panggul kanan, tangan ditekuk ke depan dada
dengan poros di bahu, tangan di atas tangan kiri.
Hitungan 3 : Seperti hitungan 1
Hitungan 4 : Seperti hitungan 2, hanya posisi kaki dan tang kebalikan.
Hitungan 5 : Seperti hitungan 1-4.
3. LATIHAN KETIGA
Hitungan 1 : Pindahkan berat badan ke kanan, sambil ayun kedua lengan ke kanan sejajar
bahu, jari-jari lurus dan rapat menghadap ke bawah.
Hitungan 2 : Badan kembali ke tengah, tekuk kedua lutut, lengan ke bawah, jari tangan
menghadap ke paha.
Hitungan 3 : Seperti hitungan 1, tapi ke arah kiri.
Hitungan 4 : Seperti hitungan 2
Hitungan5-8 : Seperti hitungan 1-8.

4. LATIHAN KEEMPAT

Hitungan 1 : Badan menghadap serong kanan, berat badan dipindahkan ke kanan sambil
kaki kiri ditekuk ke belakang, mendekati panggul kiri, lengan diayunkan ke
atas. jari-jari tangan lurus rapat telapak tangan menghadap ke dalam.
Hitungan 2 : Badan kembali ke tengah, tekuk kedua lutut, lengan lempeng ke bawah, jari
tangan menghadap ke paha.
Hitungan 3 : Seperti hitungan 1, tapi ke arah kiri.
Hitungan 4 : Seperti hitungan 2
Hitungan 5-8 : Seperti hitungan 1-4


5, HITUNGAN KELIMA.
Hitungan 1 : Kaki kanan dibuka selebar bahu lengan ditekuk didepan dada, jari-jar tangan
mengepal dan menghadap ke bawah.
Hitungan 2 : Kaki kiri diayaun, lalu tumit di bawa ke arah depan, menyilang, lengan dorong ke
bawah, jari-jari mengepal dan menghadap ke dalam.
Hitungan 3 : Seperti hitungan 1
Hitungan 4 : Seperti hitungan 2, tapi tumit kanan yang menyilang ke depan kiri.
Hitungan 5-8 : Seprti hitungan 1-4



B. SENAM IRAMA DENGAN ALAT.
Senam irama ini jenis senam irama yang pelaksanaannya menggunakan alat atau perkakas
Alat ikut bergerak, selaras gerakan mengikuti irama dan mudah dipindahkan, sedangkan
perkakas tidak ikut bergerak dan sukar dipindahkan.
Alat-alat yang dipakai dalam senam irama adalah sebagai berikut
1. bola
2. tongkat
3. sinpai dan tali
4. selendang
5. bendera dan pita

Sabtu, 05 November 2016

AKTIVITAS SENAM

Aktivitas Senam xi

AKTIVITAS SENAM 
A.        PERLENGKAPAN SENAM
Menurut Federation International de Gymnastique (FIG) senam artistic adalah senam yang menggabungkan aspek tumbling dan akrobatik untuk mendapatkan efek-efek artistic dari gerakan-gerakan yang dilakukan pada alat-alat sebagai berikut:

1.         Artistik putra:
a.       Lantai (floor exercise)
b.      Kuda-kuda pelana (pommel horse)
c.       Gelang-gelang (rings)
d.      Kuda-kuda lompat (vaulting horse)
e.      Palang sejajar (paralel bars)
f.        Palang tunggal (horizontal bars)
(gambar)
2.         Artistik putri:
a.       Kuda-kuda lompat (vaulting horse)
b.      Palang bertingkat (uneven bars)
c.       Balok keseimbangan (balance beam)
d.      Lantai (floor exercise)
(gambar)
B.        BENTUK-BENTUK LATIHAN SENAM ALAT
1.         Latihan Gerakan Lompat Kangkang
Bentuk latihan lompat kangkang ada dua macam, yaitu: lompat kangkang tumpuan pada pangkal kuda-kuda lompat dan lompat kangkang tumpuan pada bagian ujung kuda-kuda lompat.
Bentuk-bentuk latihan tersebut akan diuraikan berikut ini.
a.         Lompat kangkang tumpuan pada pangkal kuda-kuda lompat
Latihan dilakukan dengan melompat kangkang sambil menumpu di pangkal kuda-kuda lompat.
Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
1)        Awalan lari cepat badan condong ke depan.
2)        Kedua kaki menolak pada papan sekuat-kuatnya disertai ayunan lengan dari belakang bawah ke depan, badan lurus, dan dan tungkai diceraikan/dipisahkan.
3)        Saat tangan menyentuh pada bagian pangkal kuda-kuda segera menolak sekuat-kuatnya. Badan melayang diatas kuda-kuda dalam sikap lurus, lengan direntangkan, tungkai lurus diceraikan dan pandangan ke depan.
4)        Mendarat dengan ujung kaki mengeper dan lengan direntangkan ke atas.
(gambar)
b.        Lompat kangkang tumpuan pada ujung kuda-kuda lompat
Cara melakukan lompat kangkang tumpuan pada ujung kuda-kuda lompat adalah sebagai berikut.
1)        Awalan lari cepat badan condong ke depan.
2)        Kedua kaki menolak pada papan tolak, segera setelah tangan menyentuh pada bagian ujung kuda-kuda, tangan menolak sekuat-kuatnya, tungkai diceraikan dan diayun kea rah perut.
3)        Ayunan lengan melingkar ke belakang atas, badan membusur, melayang, tungkai rapat, dan pandangan ke depan.
4)        Mendarat dengan ujung kaki mengeper, dan lengan direntangkan ke atas.
(gambar)
2.         Latihan Gerakan Lompat Jongkok
Cara melakukan lompat jongkok tumpuan pada pangkal kuda-kuda lompat adalah sebagai berikut.
1)        Awalan lari cepat badan condong ke depan.
2)        Kedua kaki menolak pada papan tolak disertai ayunan lengan ke atas, badan melayang, tangan menumpu pada pangkal kuda-kuda, dan pandangan dipusatkan di depan dekat tangan.
3)        Kedua tangan menolak dengan sekuat tenaga, dan lutut dilipat ke dada. Luruskan tungkai saat berada di atas ujung kuda-kuda.
4)        Mendarat pada ujung kaki, dan lengan direntangkan ke atas.
(gambar)
3.         Latihan Gerakan Berguling di Atas Peti Lompat
Cara melakukan latihan berguling di atas peti lompat adalah sebagai berikut.
1)        Berdiri tegak di atas papan tolakan atau garis, didahului awalan empat langkah sampai lima langkah.
2)        Pada saat tangan bertumpu pada peti lompat, badan satu garis lurus dan membuat sudut 30-40 derajat dengan garis horizontal.
3)        Setelah badan lurus, secepatnya tekuk panggul dan kaki dibuka. Bersamaan dengan itu tolakkan tangan kuat-kuat pada peti lompat.
4)        Angkat dada dan lewatkan kedua kaki dari peti lompat. Begitu kaki melewati peti lompat, luruskan badan dan angkat badan ke depan.
(gambar)
4.         Variasi Latihan Geraka Berguling di Atas Peti Lompat
Variasi latihan gerakan berguling dapat dilakukan pada peti lompat atau teman yang membungkuk. Tinggi tumpukan ± 60 cm. Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
1)        Lari beberapa langkah. Pada langkah terakhir kaki menolak sehingga badan melenting ke depan.
2)        Kedua tangan lurus ke depan, siap bertumpu pada peti lompat atau punggung teman.
3)        Pada saat bertumpu, kedua kaki mengangkang ke samping agar dapat melewati peti lompat atau badan teman.
4)        Ketika kaki di atas peti lompat atau badan teman, tolakkan tangan sehingga tubuh melenting ke depan. Kedua kaki merapat lurus ke depan, kemudian mendarat dalam posisi rapat.
(gambar)